Jumat, 27 Januari 2012

Kartu Tarot Pertama

Sejak SMA saya tertarik dengan tarot, tapi baru setahun ini saya mulai sedikit demi sedikit mempelajarinya. Meski sudah ada keinginan sejak dulu, tapi saya baru benar-benar memulai serius ketika saya melihat buku The Real Art Of Tarot karya Hisyam A. Fachri di sebuah toko buku dengan bonus kartu tarot nusantara. Buku ini memberi informasi awal untuk memahami tarot, tetapi selanjutnya bergantung pada ketajaman intuisi dari masing-masing pembaca untuk mendalami simbolisasi dari setiap kartu dan keterkaitannya.





Inilah deck pertama saya yang masih saya gunakan sampai sekarang, tarot nusantara. Kartu ini secara pribadi memberi efek antusiasme yang mendorong saya untuk mempelajarinya. Gambarnya yang bertemakan wayang membuat sangat familiar dan warnanya yang tegas dan beragam membuatnya menarik untuk dilihat. Hanya mungkin soal kualitas kertasnya kalau untuk saya kurang pas. Kalau sedikit lebih tebal akan lebih nyaman untuk digunakan...hehehe. Inilah beberapa contoh kartu tarot nusantara.



Apabila saya berencana untuk membeli deck yang lain, maka pilihan saya akan jatuh ke morgan greer deck, entah mengapa gambar dalam kartu morgan greer lebih mudah memancing intuisi saya. Mungkin saya memang lebih cocok dengan kartu yang gambar, simbolisasi dan warnanya tegas. Setiap orang pasti akan merasa cocok dengan deck nya masing-masing.



Selain itu, ada satu deck yang saya tertarik untuk punya karena gambarnya yang terkesan gelap, kuno dan misterius. Deck Lasenic. Kalau soal penggunaannya , belum tahu juga sih, hanya tertarik saja. Selain itu saya juga belum tahu jenis-jenis deck yang lain. Inilah contoh dari kartu tarot deck Lasenic.



Memang tidak mudah untuk mengartikan kartu-kartu ini. Sudah hampir setahun saja, saya masih tetap fokus memperdalam kartu arcana major dan mengabaikan arcana minor untuk sementara karena saya masih mendapatkan hal-hal baru dengan arcana major ini. Pembacaan pun belum menggunakan sebaran-sebaran yang biasa digunakan. Saya masih menggunakan sebaran dua kartu.

Sebuah masukan yang saya baca di sebuah situs tarot adalah selalu membuat catatan untuk insight-insight baru yang kita baca pada sebuah kartu. Hal ini dapat membantu memperdalam interpretasi dan terus melatih intuisi kita. Untuk itu saya coba buat catatan untuk setiap pembacaan yang saya lakukan supaya bisa terus mengevaluasi apa-apa saja yang sudah bisa saya artikan dari kartu-kartu yang saya lihat.

Saya meyakini bahwa tarot adalah sebuah media yang bisa saya gunakan dalam bidang profesi saya. Tarot menurut saya memiliki cara kerja yang sama seperti tes proyeksi dalam ilmu psikologi. Selain itu, tarot juga merupakan sebuah media yang dapat memberikan sugesti positif untuk mengembangkan diri. Secara personal, saya merasa tarot juga merupakan sebuah media yang menghubungkan saya dengan Tuhan. Terkadang ketika saya kesulitan untuk mencari tahu apa yang Tuhan inginkan untuk saya perbuat dalam kehidupan, tarot menjadi media yang mendeskripsikan harapan/jawaban Tuhan atas doa-doa saya. Yang perlu diingat adalah tarot hanyalah media, ia bersifat netral. Penggunanyalah yang bertanggungjawab atas pemanfaatan media tersebut. Percayalah selalu bahwa Tuhan yang selalu dapat kita andalkan dan bukan kartu tarot.


Sejumlah orang mungkin menggunakan tarot untuk meramal masa depan dan mungkin banyak yang tidak setuju akan hal ini. Saya menempatkan diri saya secara netral dan tetap terbuka terhadap segala kemungkinan. Saya meyakini masa depan adalah rahasia Ilahi, kita hanya bisa mengukir rencana masa depan yang kita inginkan melalui perencanaan. Disisi lain keyakinan religi juga memberikan bukti bahwa nubuat masa depan dapat diijinkan oleh Tuhan melalui orang-orang yang Ia percaya.


Saya berharap, saya bisa belajar lebih baik lagi dan semoga banyak yang bisa berdiskusi disini dan memberikan masukan-masukannya terutama bagi rekan-rekan pembaca tarot yang sudah ahli dan berpengalaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar